Add me on Google+
Add me on Facebook

Apa Yang Dimaksud Dengan Flametrometri ?

Posted by Labels: at


FLAMETROMETRI
Adalah suatu metoda analisa yang didasrkan atas pengukuran emisi sinar monokromatis dengan panjang gelombang tertentu oleh suatu unsur logam alkali dalam keadaan berpijar atau bernyala.
http://kimiatip.blogspot.com/2013/12/apa-yang-dimaksud-dengan-flametrometri.html

Dasar flametrometri
kemampuan suatu garam atau unsur – unsur untuk menghasilkan suatu warna nyala yang khas jika diletakkan di atas nyala dan intensitas warnanya dapat berubah – ubah sesuai dengan jumlah yang ada.

Flametrometer
Alat yang digunakan untuk menentukan identifikasi unsur-unsur alkali

Skema Alat Flametrometer
http://kimiatip.blogspot.com/2013/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html

  Pembagian Flametometer
 a.       Filter flame fotometer.
      Hanya terbatas untuk analisa unsur Na, K, dan Li. Menggunakan filter sebagai monokromator
b.      Spektro flame fotometer.
Digunakan untuk analisa unsur K, Ca, Mg, Sr, Ba, dll. Yang berfungsi sebagai monokromatornya adalah pengatur panjang gelombang.

Gangguan dalam Flametometer
  1. Gangguan spektral
     Disebabkan oleh unsur-unsur lain yang terdapat bersama dengan unsur yang kita analisa.
  1. Gangguan dari variasi sifat fisik dari larutan yang kita analisa.
    Variasi sifat fisik dari larutan dapat memperkecil atau memperbesar     intensitas unsur yang dianalisa,sehingga intensitas yang kita baca tidak sesuai lagi dengan konsentrasi unsur yang kita analisa.
3. Gangguan ionisasi.
    Disebabkan karena menggunakan suhu nyala yang lebih tinggi.
4. Gangguan yang disebabkan oleh penyerapan sendiri.
5. Gangguan anion-anion yang ada dalan larutan unsur  logam tersebut.

Aplikasi
Kegunaan Fotometer Nyala dalam industri kimia, Fotometer Nyala terutama digunakan untuk :
a. Menentukan kadar kalium dalam pupuk,
b. Menentukan kadar kalium dan Na dalam air
c.
Menentukan kadar Na2O dan K2O dalam      semen.

Contoh aplikasi perhitungan dengan metoda flame fotometri

          Pengenceran larutan standar 1000 ppm menjadi 100 ppm
          V1 . M1         = V2 . M2
V1 . 1000 ppm  = 100 ml . 100 ppm
                  V1          = 10 ml
Pengenceran bertingkat
100 ppm menjadi 80 ppm
          V1 . M1     =  V2 . M2
V1 . 100 ppm    = 100 ml . 80 ppm
V1  = 8 ml
80 ppm menjadi 60 ppm
          V1 . M1     = V2 . M2
V1 . 80 ppm      = 8 ml . 60 ppm
V1  = 6 ml
60 ppm menjadi 40 ppm
         V1 . M1     = V2 . M2
V1 . 60 ppm      = 6 ml . 40 ppm
V1  = 4 ml
40 ppm menjadi 20 ppm
         V1 . M1      = V2 . M2
V1 . 40 ppm      = 4 ml . 20 ppm
V1  = 2 ml



Post a Comment Terimakasih atas komentarnya

Back to Top