Add me on Google+
Add me on Facebook

Penentuan BM Senyawa Volatil

Posted by Labels: at
Pada praktikum kimia fisika, salah satu objek praktikumnya adalah tentang Penentuan BM Senyawa Volatil. Intinya adalah bagaimana caranya mengetahuin perbandingan berat molekul secara praktikum dengan berat molekut secara teoritis. 

TUJUAN
  1. Menentukan berat molekuk senyawa volatile berdasarkan pengukuran massa jenis gas
  2. Mampu menerapkan persamaan gas ideal
  3. Membandingan perbandingan BM saat praktikum dengan BM teoritis
  4. Dapat menggunakan persamaan gas ideal
TEORI DASAR



Senyawa volatil merupakan senyawa yang mudah menguap. Salah satu contoh senyawa vollatil adalah kloroform. Kloroform  merupakan senyawa yang memiliki titik didih yaitu 60oC oleh karenanya pemanasan harus konstan dan dijaga

Volatile organic compound atau lebih dikenal dengan singkatan VOC adalah senyawa yang mengandung karbon yang menguap pada tekanan dan temperatur tertentu atau memiliki tekanan uap yang tinggi pada temperature ruang. VOC yang paling umum dikenal adalah pelarut (solvents), VOC jenis lainnya seperti monomer dan pewangi (fragrance). Kenapa VOC sangat berbahaya dan menjadi perhatian banyak kalangan, sehingga banyak Negara yang membuat peraturan khusus untuk mengurangi dampak dari VOC tersebut. Salah satu sebabnya adalah karena VOCs bereaksi dengan Nitrogen Oksida (NOx)  jika terkena sinar matahari membentuk ground level ozone dan asap atau kabut. Pada konsentrasi tertentu di udara, ozone dapat mempengaruhi kesehatan dan lingkungan.
  Percobaan ini merupakan alternatif lain dari penentuan massa jenis gas dengan alat Victor meta. Persamaan gas ideal dengan massa jenis gas-gas dapat digunakan untuk menentukan berat molekul senyawa volatil. Dengan persamaan sebagai berikut :
 PV = n . R . T
PV = massa/Mr x R x T
PMr = n/V x R x T
PMr = R x T

ALAT DAN BAHAN

Alat : 
  • Gelas piala       untuk tempat zat atau sampel
  • Alumunium voil untuk penutup
  • Karet gelang     untuk menutup rapat
  • Jarum                untuk melobangi
  • Erlenmeyer       untuk tempat sampel
  • Desikator          untuk pendingin
Bahan :
  • CHClsebagai sampel
  • Aquades sebagai pelarut universal
  • CCl4 sebagai sampel

CARA KERJA
  1. Erlenmeyer ditutup dengan alumunium voil dan diikat lalu ditimbang dengan neraca analitik.
  2. Masukan bahan / sampel sebanyak X ml pada erlenmeyer, lalu ditutup dengan alumunium voil dan dilubangi dengan jarum lalu dipanaskan di tempat pemanas.
  3. Setelah semua cairan menguap, masukkan erlenmeyer ke dalam desikator.
  4. Setelah dingin timbang beratnya dan catat.
  5.  Tentukan Volume erlenmeyer.

 
 Timbang erlenmeyer kosong yang sudah ditutup dengan alumunium
 
Pipet sampel masukkan ke dalam erlenmeyer
 Rangkai alat seperti gambar, lalu panaskan sampai cairan menguap seluruhnya
 Catat suhunya setelah semua zat menguap
 
Masukan ke dalam desikator sampai dingin
 
Timbang massanya lalu catat
 
Tentukan volume erlenmeyer dan catat

 DATA DAN PERHITUNGAN



PEMBAHASAN

Berat molekul didapat dari hasil praktikum berbeda jauh dengan nilai BM yang didapatkan. Dari hasil perhitungan teoritis. Kesalahan ini dapat terjadi karena kesalahan dalam pemanasan sehingga ada bagian uap keluar masih terperangkap dalam erlenmeyer.

KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum didapatkan BM CHCl3 sebesar 93,603 g/mol.

Dan BM CCl4  yang didapatkan sebesar 104,0416 g/mol.







Post a Comment Terimakasih atas komentarnya

Back to Top