Materi Gas Dan Contoh Soalnya
Dalam kimia fisika prosedur yang langsung
digunakan adalah mengisolasi sebagian dari alam semesta oleh suatu batas nyata
maupun imaginer.
Materi bumi yang telah diisolasi untuk kepentingan study
disebut sistem. Zat di dalam sistem dapat berada dalam satu atau beberapa
bentuk yaitu padat,cair dan gas. Pada makalah ini akan membahas zat yang berupa
gas.
Definisi
Gas ideal
Gas
merupakan satu dari tiga wujud zat dan walaupun wujud ini merupakan bagian tak
terpisahkan dari studi kimia, bab ini terutama hanya akan membahasa hubungan
antara volume, temperatur dan tekanan baik dalam gas ideal maupun dalam gas
nyata, dan teori kinetik molekular gas, dan tidak secara langsung kimia.
Bahasan utamanya terutama tentang perubahan fisika, dan reaksi kimianya tidak
didisuksikan. Namun, sifat fisik gas bergantung pada struktur molekul gasnya
dan sifat kimia gas juga bergantung pada strukturnya. Perilaku gas yang ada
sebagai molekul tunggal adalah contoh yang baik kebergantungan sifat
makroskopik pada struktur mikroskopik.
1. KARAKTERISTIK UMUM GAS
Ekspansibilitas (dapat dikembangkan)
Gas dapat mengembang untuk mengisi seluruh ruangan
yang ditempatinya.
Kompresibilitas (dapat dimampatkan)
Gas
sangat mudah dimampatkan dengan memberikan tekanan.
Mudah berdifusi
Gas
dapat berdifusi dengan cepat membentuk campuran homogen.
Tekanan
Gas
memberikan tekanan ke segala arah.
Pengaruh suhu
Jika gas
dipanaskan maka tekanan akan meningkat, akibatnya volume juga meningkat.
Gas
bersifat transparan
2. SIFAT GAS IDEAL DAN GAS TIDAK IDEAL / NYATA
Suatu
gas dikatakan ideal jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
1.
Molekul-molekul gas tidak mempunyai volum
2. Tidak ada
interaksi antara molekul molekulnya, baik tarik menarik maupun tolak menolak.
3. Gas terdiri atas partikel-partikel dalam jumlah yang
besar sekali, yang senantiasa bergerak dengan arah sembarang dan tersebar
merata dalam ruang yang kecil.
4. Jarak antara partikel gas jauh lebih besar daripada
ukuran partikel, sehingga ukuran partikel gas dapat diabaikan.
5. Tumbukan antara
partikel-partikel gas dan antara partikel dengan dinding tempatnya adalah
elastis sempurna.
6. Hukum-hukum Newton tentang
gerak berlaku.
Pada
kenyataannya, gas-gas yang memenuhi kriteria seperti itu sangat jarang
ditemukan. Namun, gas nyata dapat mendekati sifat gas ideal pada tekanan yang
rendah dan suhu yang relatif tinggi.
3.
PARAMETER YANG MENENTUKAN KEADAAN GAS
- VOLUME (V)
Volume gas adalah volume bejana yang
ditempati dan dinyatakan dalam liter (L) atau mililiter (mL).
1 1itre (l) = 1000 ml
dan 1 ml = 10-3 l
Satu mililiter praktis sama dengan satu sentimeter kubik
(cc). sebenarnya
1 liter (l) = 1000,028 cc
1 liter (l) = 1000,028 cc
Satuan SI untuk volume adalah meter kubik (m3)
dan unit yang lebih kecil adalah decimeter3 (dm3).
- TEKANAN (P)
Tekanan
udara dinyatakan dalam atmosfer atau mmHg.
1 atm = 760 mmHg = 1,013 x 105
pa
Tekanan gas didefinisikan sebagai gaya yang diberikan
oleh dampak dari molekul per unit luas permukaan kontak.
Tekanan dari sampel gas dapat diukur dengan bantuan
manometer Merkuri. (Gambar 1.2)
manometer Merkuri. (Gambar 1.2)
Demikian pula, tekanan
atmosfer dapat ditentukan dengan barometer merkuri.
- SUHU (T)
Suhu gas
dinyatakan dalam derajat celcius (oC) atau kelvin (K).
K = oC
+ 273
- JUMLAH MOL (n)
4. HUKUM-HUKUM GAS IDEAL -hukum ini dipatuhi hanya
pada tekanan rendah (P → 0).
Hukum-hukum
gas ideal :
4.1 Hukum Boyle
- Menurut hukum Boyle, pada suhu tetap, volume sejumlah tertentu gas berbanding terbalik dengan tekanannya.
(T, n tetap)
atau
V = k .
1/P
dimana k adalah tetap
PV =
k
- Jika P dan V berubah dari keadaan 1 ke keadaan 2, maka dapat ditulis:
P1V1
= k = P2V2 atau P1V1 = P2V2
4.2
Hukum
Charles
- Hukum Charles menyatakan bahwa:
Pada
tekanan tetap, sejumlah tertentu gas berbanding lurus dengan suhu mutlak (suhu
kelvin).
- Secara matematis dapat ditulis:
(P, n tetap)
atau V
= k T
dimana k adalah konstan, maka:
- Apabila sejumlah tertentu gas pada tekanan tetap suhunya berubah dari keadaan 1 ke keadaan 2, maka persamaannya menjadi atau
4.3
Kombinasi
Hukum Charles – Boyle
- Hukum kombinasi dapat dinyatakan :
Untuk sejumlah tertentu gas, volume berbanding lurus dengan suhu kelvin dan
berbanding terbalik dengan tekanan.
- jika k adalah konstan,
Atau
(n tetap)
- Jika tekanan, volume dan temperatur gas berubah dari P1 , V1 dan T1 menjadi P2 , V2 dan T2, sehingga:
4.4 Hukum Gay-Lussac
- Hukum Gay Lussac atau hukum tekanan-suhu berbunyi:
Pada
volume tetap, tekanan sejumlah tertentu gas berbanding lurus dengan suhu mutlak
(suhu kelvin)
(V, n tetap)
atau
- Untuk kondisi pada tekanan dan suhu berbeda, maka:
Atau
4.5 Prinsip Avogadro
- Menurut hukum Avogadro:
pada suhu dan tekanan tetap, volume sejumlah tertentu gas berbanding lurus
dengan jumlah molnya.
(T dan P
tetap)
atau v = An, dimana
A adalah konstan,
- Untuk dua gas dengan volume V1 , V2 dan mol n1, n2 pada T dan P tetap, maka:
atau
5. KEADAAN STP
Pada keadaan
standar, yaitu pada suhu 273 K (0oC) dan tekanan 1 atm (760 mmHg), 1
mol gas sama dengan 22,4 L gas atau dapat ditulis:
1
mol gas pada STP = 22,4 L
6. PERSAMAAN GAS IDEAL
Dari tiga hukum
yaitu hukum Boyle, hukum Charles dan hukum Avogrado dapat dikombinasikan
menjadi satu hukum yang disebut dengan hukum gas ideal. Hukum gas ideal
menyebutkan bahwa:
Volume
gas berbanding lurus dengan jumlah mol dan suhu serta berbanding terbalik
dengan tekanan.
- Secara matematis dapat ditulis:
Jika R adalah konstan maka:
atau PV = nRT
Nilai R dalam beberapa satuan :
- 0,0821 L-atm K-1 mol-1
- 82,1 mL-atm K-1 mol-1
- 62,3 L-mmHg K-1 mol-1
- 8,314 . 107 erg K-1 mol-1
- 8,314 Joule K-1 mol-1
- 1,987 kal K-1 mol-1
7. HUKUM DALTON
Menurut hukum Dalton, tekanan
total campuran gas sama dengan jumlah tekanan parsial masing-masing gas
pembentuknya atau dapat ditulis sebagai berikut:
Ptotal = P1 + P2 + P3
... (V dan T tetap)
Jika
diaplikasikan dalam persamaan gas ideal PV = nRT, maka:
dimana n1 , n2 , dan n3 adalah mol
gas 1,2 dan 3, maka tekanan total campuran adalah :
atau
dengan nt = mol total gas
8. HUKUM GRAHAM
Ketika dua gas ditempatkan di kontak, mereka bergabung atau menyatu
dengan spontan. Hal ini disebabkan pergerakan molekul satu gas
ke gas lainnya. Proses pencampuran gas dengan gerakan acak dari molekul disebut
Difusi. Thomas Graham mengamati bahwa makin kecil berat molekul gas, maka makin
besar kecepatan berdifusi dan sebaliknya.
Menurut hukum
Graham, pada suhu dan tekanan yang sama, kecepatan difusi gas yang berbeda
adalah berbanding terbalik dengan akar massa molekulnya atau dapat
ditulis:
dimana: r1 = kecepatan difusi gas 1
r2
= kecepatan difusi gas 2
M1 =
massa molekul gas 1
M2 = massa molekul gas 2
Ketika
gas lolos melalui lubang pin-menjadi daerah tekanan rendah vakum, proses ini
disebut efusi. Tingkat efusi gas juga tergantung pada massa molekul gas.
disebut efusi. Tingkat efusi gas juga tergantung pada massa molekul gas.
9. TEORI KINETIK GAS
Anggapan Dasar
Teori Kinetik Gas
1. Gas terdiri dari partikel yang disebut dengan molekul
yang menyebar pada ruangnya. Molekul gas identik sama dengan massa (m).
2. Molekul gas bergerak tetap ke segala
arah dengan kecepatan tinggi. Molekul bergerak dengan kecepatan yang sama dan
akan berubah arah jika terjadi tumbukan dengan molekul lain atau dengan dinding
wadahnya.
3.
Jarak antar molekul sangat besar dan
diasumsikan bahwa terjadi gaya van der waals antar molekul sehingga molekul gas
dapat bergerak bebas.
4. semua tumbukan yaang terjadi merupakan lenting sempurna
sehingga selama terjadi tumbukan tidak kehilangan energi kinetik.
5. Tekanan pada gas disebabkan tumbukan molekul pada dinding
ruangnya.
6. Energi kinetik rata-rata (½ mv2)
molekul gas berbanding lurus dengan suhu mutlak (suhu kelvin) atau dapat
dikatakan bahwa energi kinetik rata-rata molekul sama dengan suhunya.
10.
GAS NYATA
Telah dibahas bahwa gas ideal merupakan gas dengan beberapa postulat, tidak ada
gaya tarik menarik antar molekul, volume total molekulnya kecil dibandingkan
terhadap volume wadah sehingga volume total molekulnya dapat diabaikan. Oleh
karena itu gas ideal hanya merupakan gas hipotesis.
Perilaku gas yang sebenarnya (gas nyata) tidaklah sesuai dengan yang telah
dibahas, ia menyimpang dari keadaan ideal, karena adanya gaya tarik menarik
antar molekul (terutama pada tekanan tinggi) dan volume molekul-molekulnya
tidak dapat diabaikan begitu saja.
KEADAAN
KRITIS
Suatu
gas dapat dicairkan dengan menurunkan suhu dan meningkatkan tekanan. Pada suhu
rendah, molekul gas kehilangan energi kinetik. Molekul-molekul bergerak lambat
kemudian menggabungkan atraksi antara mereka dan diubah menjadi cair. Efek yang
sama diproduksi oleh kenaikan tekanan. Molekul-molekul gas mendekat dengan
kompresi dan bergabung membentuk cairan.
Andres
(1869) mempelajari P - kondisi T dari beberapa pencairan gas. Dia
menetapkan bahwa untuk setiap gas pada suhu gas dapat diubah menjadi cair
tetapi di atas itu gas tidak dapat dicairkan. Suhu ini disebut suhu kritis dari
gas.
Suhu
kritis, Tc, gas yang dapat didefinisikan sebagai suhu yang di atas tidak bisa
dicairkan tidak bergantung seberapa besar tekanan yang diberikan.
Tekanan
kritis, Pc, adalah tekanan minimum yang diperlukan untuk mencairkan gas pada
suhu kritis.
Volume
kritis, Vc, adalah volume yang ditempati oleh satu mol gas pada suhu kritis dan
tekanan kritis. Tc, Pc dan Vc secara kolektif disebut konstanta kritis gas.
Semua gas nyata memiliki konstanta kritis gas.
Pada
suhu kritis dan tekanan kritis, gas lebih identik dengan cairan dan dikatakan
dalam keadaan kritis. Kelancaran penggabungan dari gas dengan cairan yang
disebut sebagai keadaan kritis. Andrews menunjukkan fenomena penting
dalam gas dengan mengambil contoh karbondioksida.
Contoh Soal
- Massa jenis nitrogen 1,25 kg/m3 pada tekanan normal. Tentukan massa jenis nitrogen pada suhu 42º C dan tekanan 0,97 105 N m-2!
- Di dalam sebuah tangki yang volumenya 50 dm3 terdapat gas oksigen pada suhu 27º C dan tekanan 135 atm. Berapakah massa gas tersebut?
- Sebuah tangki berisi 8 kg gas oksigen pada tekanan 5 atm. Bila oksigen dipompa keluar lalu diganti dengan 5,5 kg gas karbondioksida pada suhu yang sama, berapakah tekanannya?
- Massa 1 mol air 10 kg. berapa jumlah molekul H2O dalam 1 gr berat air. Berapakah jarak rata- rata antara molekul pada tekanan 1,01 . 105 N m-2 dan pada suhu 500º K?
- Tekanan partial uap air pada suhu 27º C adalah 15 cm Hg. Berapa banyakya uap air yang terdaat dalam 1 m3 udara?
- Sebuah tangki yang volumenya 100 lt berisi 3 kg udara pada tekanan 20 atm. Berapa banyaknya udara yang harus dimasukkan dalam tangki itu supaya tekanannya menjadi 25 atm?
- 5 mol gas yang berada dalam tangki yang volumenya 40 lt dan suhu 20º C mengadakan tekanan 3 atm. Berapa tekanan 20 mol gas tersebut jika berada dalam tangki yang volumenya 100 lt dan suhu 87º C?
Penyelesaian:
n1 = 5
mol
V1 = 40
lt
T1 =
293º K
p1 = 3
atm
n2 = 20
mol
V2 = 100
lt
T2 =
360º K
p2................?
=
146500 P2 =
864000
p2 =
5,9 atm
8.
Balon
cuaca yang diisi dengan helium mempunyai volume 1,0 x 104 L pada
1,00 atm dan 30 °C. Balon ini sampai ketinggian yang tekanannya turun menjadi
0,6 atm dan suhunya -20°C. Berapa volume balon sekarang? Andaikan balon
melentur sedemikian sehingga tekanan di dalam tetap mendekati tekanan di luar.
Penyelesaian:
Karena
jumlah helium tidak berubah, kita dapat menentukan n1 sama dengan n2
dan menghapusnya dari persamaan gas ideal menjadi:
9.
Suhu
gas ideal dalam tabung dirumuskan sebagai Ek = (3/2)kT, T menyatakan
suhu mutlak dan E = energi kinetik rata-rata molekul gas. Berdasarkan persamaan
diatas….
A. Semakin
tinggi suhu gas, energi kinetiknya semakin kecil
B.
Semakin tinggi suhu gas, gerak partikel gas semakin lambat
C.
Semakin tinggi suhu gas, gerak partikel gas semakin cepat
D.
Suhu gas berbanding terbalik dengan energi kinetik gas
E. Suhu gas tidak mempengaruhi gerak partikel
gas
Pembahasan:
Energi
kinetik partikel gas ideal:
Dari
persamaan terlihat bahwa Ek sebanding dengan suhu gas, semakin tinggi suhu gas,
semakin besar Energi kinetik gas (gerak partikel menjadi lebih cepat)
Jawabannya
adalah C
10. Apa itu gas ideal?
Jawab :
Gas
yang gaya tarik menarik antar partikel dan volume partikel dapat diabaikan.
11. Sebutkan Sifat – sifat gas.
Jawab :
1. Mempunyai massa dan
menempati ruang
2. Mudah di mampatkan
3. Gas dapat berdifusi
4. Gas tidak mempunyai bentuk
dan volume yang tetap
Jawab :
1. Molekul – molekulnya tidak
mempunyai volum
2. Tidak ada reaksi antar
molekulnya
3. Hukum Newton tentang gerak
berlaku
13. Sebutkan Parameter yang
menentukan keadaan gas.
Jawab :
1. Volume
2. Tekanan
3. Suhu
14. Sebutkan Persamaan gas
ideal.
Jawab :
PV = NRT
PV = NRT
15. Apa itu tekanan gas?
Jawab :
Gaya
yang diberikan oleh gas pada satu satuan luas
Anda sedang membaca artikel tentang Materi Gas Dan Contoh Soalnya dan anda bisa menemukan artikel ini dengan url http://kimiatip.blogspot.com/2013/04/materi-gas-dan-contoh-soalnya.html. Jika anda ingin menyebarluaskan artikel ini mohon cantumkan link sumbernya! Terima kasih.
nice info kak terimakasih yah
ReplyDeleteinvesting in indonesia