Add me on Google+
Add me on Facebook

Materi Gas Dan Contoh Soalnya

Posted by Labels: at

Dalam kimia fisika prosedur yang langsung digunakan adalah mengisolasi sebagian dari alam semesta oleh suatu batas nyata maupun imaginer. 




Materi bumi yang telah diisolasi untuk kepentingan study disebut sistem. Zat di dalam sistem dapat berada dalam satu atau beberapa bentuk yaitu padat,cair dan gas. Pada makalah ini akan membahas zat yang berupa gas.



Definisi Gas ideal



Gas merupakan satu dari tiga wujud zat dan walaupun wujud ini merupakan bagian tak terpisahkan dari studi kimia, bab ini terutama hanya akan membahasa hubungan antara volume, temperatur dan tekanan baik dalam gas ideal maupun dalam gas nyata, dan teori kinetik molekular gas, dan tidak secara langsung kimia. Bahasan utamanya terutama tentang perubahan fisika, dan reaksi kimianya tidak didisuksikan. Namun, sifat fisik gas bergantung pada struktur molekul gasnya dan sifat kimia gas juga bergantung pada strukturnya. Perilaku gas yang ada sebagai molekul tunggal adalah contoh yang baik kebergantungan sifat makroskopik pada struktur mikroskopik.



1.       KARAKTERISTIK UMUM GAS



             Ekspansibilitas (dapat dikembangkan)

 Gas dapat mengembang untuk mengisi seluruh ruangan yang ditempatinya.

             Kompresibilitas (dapat dimampatkan)

            Gas sangat mudah dimampatkan dengan memberikan tekanan.

            Mudah berdifusi

            Gas dapat berdifusi dengan cepat membentuk campuran homogen.

            Tekanan

            Gas memberikan tekanan ke segala arah.

            Pengaruh suhu

Jika gas dipanaskan maka tekanan akan meningkat, akibatnya volume juga meningkat.

Gas bersifat transparan



2.  SIFAT GAS IDEAL DAN GAS TIDAK IDEAL / NYATA



Suatu gas dikatakan ideal jika memenuhi kriteria sebagai berikut:



1. Molekul-molekul gas tidak mempunyai volum

2. Tidak ada interaksi antara molekul molekulnya, baik tarik menarik maupun tolak  menolak.

3.      Gas terdiri atas partikel-partikel dalam jumlah yang besar sekali, yang senantiasa bergerak dengan arah sembarang dan tersebar merata dalam ruang yang kecil.

4.      Jarak antara partikel gas jauh lebih besar daripada ukuran partikel, sehingga ukuran partikel gas dapat diabaikan.

5.      Tumbukan antara partikel-partikel gas dan antara partikel dengan dinding tempatnya adalah elastis sempurna.

6.      Hukum-hukum Newton tentang gerak berlaku.



Pada kenyataannya, gas-gas yang memenuhi kriteria seperti itu sangat jarang ditemukan. Namun, gas nyata dapat mendekati sifat gas ideal pada tekanan yang rendah dan suhu yang relatif tinggi.



3.       PARAMETER YANG MENENTUKAN KEADAAN GAS



  •   VOLUME (V)

Volume gas adalah volume bejana yang ditempati dan dinyatakan dalam liter (L) atau mililiter (mL).

1 1itre (l) = 1000 ml dan 1 ml = 10-3 l

Satu mililiter praktis sama dengan satu sentimeter kubik (cc). sebenarnya
1 liter (l) = 1000,028 cc

Satuan SI untuk volume adalah meter kubik (m3) dan unit yang lebih kecil adalah decimeter3 (dm3).



  •   TEKANAN (P)

Tekanan udara dinyatakan dalam atmosfer atau mmHg.

 1 atm = 760 mmHg = 1,013 x 105 pa

Tekanan gas didefinisikan sebagai gaya yang diberikan oleh dampak dari molekul per unit luas permukaan kontak.

Tekanan dari sampel gas dapat diukur dengan bantuan
manometer
Merkuri. (Gambar 1.2)

Demikian pula, tekanan atmosfer dapat ditentukan dengan barometer merkuri.



  •   SUHU (T)

Suhu gas dinyatakan dalam derajat celcius (oC) atau kelvin (K).

K = oC + 273

  •   JUMLAH MOL (n)





4. HUKUM-HUKUM GAS IDEAL -hukum ini dipatuhi hanya pada tekanan rendah (P → 0).

Hukum-hukum gas ideal :



       4.1        Hukum Boyle

  •   Menurut hukum Boyle, pada suhu tetap, volume sejumlah tertentu gas berbanding terbalik dengan tekanannya.    

                                          (T, n tetap)

      atau     V = k . 1/P                  

      dimana k adalah tetap

      PV = k

  •   Jika P dan V  berubah dari keadaan 1 ke keadaan 2, maka dapat ditulis:

      P1V1 = k = P2V2          atau     P1V1 = P2V2



4.2        Hukum Charles

  •   Hukum Charles menyatakan bahwa:

      Pada tekanan tetap, sejumlah tertentu gas berbanding lurus dengan suhu mutlak (suhu kelvin).

  •   Secara matematis dapat ditulis:

                              (P, n tetap)

      atau V = k T   

      dimana k adalah konstan, maka:

  •   Apabila sejumlah tertentu gas pada tekanan tetap suhunya berubah dari keadaan 1 ke keadaan 2, maka persamaannya menjadi atau   

4.3        Kombinasi Hukum Charles – Boyle

  •   Hukum kombinasi dapat dinyatakan :

      Untuk sejumlah tertentu gas, volume berbanding lurus dengan suhu kelvin dan berbanding terbalik dengan tekanan.

  • jika k adalah konstan,

                  Atau                                        (n tetap)



  •   Jika tekanan, volume dan temperatur gas berubah dari P1 , V1 dan T1 menjadi P2 , V2 dan T2, sehingga:

4.4        Hukum Gay-Lussac

  •   Hukum Gay Lussac atau hukum tekanan-suhu berbunyi:

      Pada volume tetap, tekanan sejumlah tertentu gas berbanding lurus dengan suhu mutlak (suhu kelvin)

            (V, n tetap)

                             atau      

  •   Untuk kondisi pada tekanan dan suhu berbeda, maka:

               Atau 



4.5        Prinsip Avogadro



  •   Menurut hukum Avogadro:

      pada suhu dan tekanan tetap, volume sejumlah tertentu gas berbanding lurus dengan jumlah molnya.

                  (T dan P tetap)

      atau v = An, dimana A adalah konstan,



  •   Untuk dua gas dengan volume V1 , V2 dan mol n1, n2 pada T dan P tetap, maka:

      atau



5. KEADAAN STP

Pada keadaan standar, yaitu pada suhu 273 K (0oC) dan tekanan 1 atm (760 mmHg), 1 mol gas sama dengan 22,4 L gas atau dapat ditulis:

1 mol gas pada STP = 22,4 L

6. PERSAMAAN GAS IDEAL

Dari tiga hukum yaitu hukum Boyle, hukum Charles dan hukum Avogrado dapat dikombinasikan menjadi satu hukum yang disebut dengan hukum gas ideal. Hukum gas ideal menyebutkan bahwa:

Volume gas berbanding lurus dengan jumlah mol dan suhu serta berbanding terbalik dengan tekanan.

  •   Secara matematis dapat ditulis:

            Jika R adalah konstan maka:

                                      atau     PV = nRT



Nilai R dalam beberapa satuan :

  •   0,0821  L-atm K-1 mol-1

  •   82,1  mL-atm K-1 mol-1

  • 62,3  L-mmHg K-1 mol-1

  • 8,314 . 107  erg K-1 mol-1

  •   8,314  Joule K-1 mol-1

  • 1,987  kal K-1 mol-1



7. HUKUM DALTON

     Menurut hukum Dalton, tekanan total campuran gas sama dengan jumlah tekanan parsial masing-masing gas pembentuknya atau dapat ditulis sebagai berikut:



            Ptotal = P1 + P2 + P3 ...    (V dan T tetap)



Jika diaplikasikan dalam persamaan gas ideal PV = nRT, maka:



dimana n1 , n2 , dan n3  adalah mol gas 1,2 dan 3, maka tekanan total campuran adalah :

            atau    

            dengan  nt = mol total gas



8. HUKUM GRAHAM

Ketika dua gas ditempatkan di kontak, mereka bergabung atau menyatu dengan spontan. Hal ini disebabkan pergerakan molekul satu gas ke gas lainnya. Proses pencampuran gas dengan gerakan acak dari molekul disebut Difusi. Thomas Graham mengamati bahwa makin kecil berat molekul gas, maka makin besar kecepatan berdifusi dan sebaliknya.







Menurut hukum Graham, pada suhu dan tekanan yang sama, kecepatan difusi gas yang berbeda adalah berbanding terbalik dengan akar massa molekulnya atau dapat ditulis: 


dimana:     r1 = kecepatan difusi gas 1

                        r2  = kecepatan difusi gas 2

                       M1 = massa molekul gas 1

                         M2 = massa molekul gas 2



Ketika gas lolos melalui lubang pin-menjadi daerah tekanan rendah vakum, proses ini
disebut efusi. Tingkat efusi gas juga tergantung pada massa molekul gas.





9. TEORI KINETIK GAS

     Anggapan Dasar Teori Kinetik Gas

1.     Gas terdiri dari partikel yang disebut dengan molekul yang menyebar pada ruangnya. Molekul gas identik sama dengan massa (m).



2.    Molekul gas bergerak tetap ke segala arah dengan kecepatan tinggi. Molekul bergerak dengan kecepatan yang sama dan akan berubah arah jika terjadi tumbukan dengan molekul lain atau dengan dinding wadahnya.



3.      Jarak antar molekul sangat besar dan diasumsikan bahwa terjadi gaya van der waals antar molekul sehingga molekul gas dapat bergerak bebas.

4.      semua tumbukan yaang terjadi merupakan lenting sempurna sehingga selama terjadi tumbukan tidak kehilangan energi kinetik.

5.      Tekanan pada gas disebabkan tumbukan molekul pada dinding ruangnya.

6.      Energi kinetik rata-rata (½ mv2) molekul gas berbanding lurus dengan suhu mutlak (suhu kelvin) atau dapat dikatakan bahwa energi kinetik rata-rata molekul sama dengan suhunya.



10. GAS NYATA



            Telah dibahas bahwa gas ideal merupakan gas dengan beberapa postulat, tidak ada gaya tarik menarik antar molekul, volume total molekulnya kecil dibandingkan terhadap volume wadah sehingga volume total molekulnya dapat diabaikan. Oleh karena itu gas ideal hanya merupakan gas hipotesis.

            Perilaku gas yang sebenarnya (gas nyata) tidaklah sesuai dengan yang telah dibahas, ia menyimpang dari keadaan ideal, karena adanya gaya tarik menarik antar molekul (terutama pada tekanan tinggi) dan volume molekul-molekulnya tidak dapat diabaikan begitu saja.





KEADAAN KRITIS

Suatu gas dapat dicairkan dengan menurunkan suhu dan meningkatkan tekanan. Pada suhu rendah, molekul gas kehilangan energi kinetik. Molekul-molekul bergerak lambat kemudian menggabungkan atraksi antara mereka dan diubah menjadi cair. Efek yang sama diproduksi oleh kenaikan tekanan. Molekul-molekul gas mendekat dengan kompresi dan bergabung membentuk cairan.

Andres (1869) mempelajari P - kondisi T dari beberapa  pencairan gas. Dia menetapkan bahwa untuk setiap gas pada suhu gas dapat diubah menjadi cair tetapi di atas itu gas tidak dapat dicairkan. Suhu ini disebut suhu kritis dari gas.

Suhu kritis, Tc, gas yang dapat didefinisikan sebagai suhu yang di atas tidak bisa dicairkan tidak bergantung seberapa besar tekanan yang diberikan.

Tekanan kritis, Pc, adalah tekanan minimum yang diperlukan untuk mencairkan gas pada suhu kritis.

Volume kritis, Vc, adalah volume yang ditempati oleh satu mol gas pada suhu kritis dan tekanan kritis. Tc, Pc dan Vc secara kolektif disebut konstanta kritis gas. Semua gas nyata memiliki konstanta kritis gas.

Pada suhu kritis dan tekanan kritis, gas lebih identik dengan cairan dan dikatakan dalam keadaan kritis. Kelancaran penggabungan dari gas dengan cairan yang disebut sebagai keadaan  kritis. Andrews menunjukkan fenomena penting dalam gas dengan mengambil contoh karbondioksida.



Contoh Soal

  1. Massa jenis nitrogen 1,25 kg/m3 pada tekanan normal. Tentukan massa jenis nitrogen pada suhu 42º C dan tekanan 0,97 105 N m-2!

                

  1. Di dalam sebuah tangki yang volumenya 50 dm3 terdapat gas oksigen pada suhu 27º C dan tekanan 135 atm. Berapakah massa gas tersebut?



  1. Sebuah tangki berisi 8 kg gas oksigen pada tekanan 5 atm. Bila oksigen dipompa keluar lalu diganti dengan 5,5 kg gas karbondioksida pada suhu yang sama, berapakah tekanannya?

  1. Massa 1 mol air 10 kg. berapa jumlah molekul H2O dalam 1 gr berat air. Berapakah jarak rata- rata antara molekul pada tekanan 1,01 . 105 N m-2 dan pada suhu 500º K?



  1. Tekanan partial uap air pada suhu 27º C adalah 15 cm Hg. Berapa banyakya uap air yang terdaat dalam 1 m3 udara?

         
  1. Sebuah tangki yang volumenya 100 lt berisi 3 kg udara pada tekanan 20 atm. Berapa banyaknya udara yang harus dimasukkan dalam tangki itu supaya tekanannya menjadi 25 atm?



  1. 5 mol gas yang berada dalam tangki yang volumenya 40 lt dan suhu 20º C mengadakan tekanan 3 atm. Berapa tekanan 20 mol gas tersebut jika berada dalam tangki yang volumenya 100 lt dan suhu 87º C?

            Penyelesaian:

      n1         = 5 mol

      V1        = 40 lt

      T1         = 293º K

      p1         = 3 atm

      n2         = 20 mol

      V2        = 100 lt

      T2         = 360º K

      p2................?

        =

       



      146500 P2        = 864000

      p2                     = 5,9 atm



8.      Balon cuaca yang diisi dengan helium mempunyai volume 1,0 x 104 L pada 1,00 atm dan 30 °C. Balon ini sampai ketinggian yang tekanannya turun menjadi 0,6 atm dan suhunya -20°C. Berapa volume balon sekarang? Andaikan balon melentur sedemikian sehingga tekanan di dalam tetap mendekati tekanan di luar.

Penyelesaian:

Karena jumlah helium tidak berubah, kita dapat menentukan n1 sama dengan n2 dan menghapusnya dari persamaan gas ideal menjadi:
 
9.      Suhu gas ideal dalam tabung dirumuskan sebagai Ek = (3/2)kT, T menyatakan suhu mutlak dan E = energi kinetik rata-rata molekul gas. Berdasarkan persamaan diatas….

A. Semakin tinggi suhu gas, energi kinetiknya semakin kecil

B. Semakin tinggi suhu gas, gerak partikel gas semakin lambat

C. Semakin tinggi suhu gas, gerak partikel gas semakin cepat

D. Suhu gas berbanding terbalik dengan energi kinetik gas

E. Suhu gas tidak mempengaruhi gerak partikel gas

Pembahasan:



Energi kinetik partikel gas ideal:

Dari persamaan terlihat bahwa Ek sebanding dengan suhu gas, semakin tinggi suhu gas, semakin besar Energi kinetik gas (gerak partikel menjadi lebih cepat)

Jawabannya adalah C



10.  Apa itu gas ideal?

Jawab :

Gas yang gaya tarik menarik antar partikel dan volume partikel dapat diabaikan.



11.  Sebutkan Sifat – sifat gas.

Jawab :

1.      Mempunyai massa dan menempati ruang

2.      Mudah di mampatkan

3.      Gas dapat berdifusi

4.      Gas tidak mempunyai bentuk dan volume yang tetap



12.  Apa kriteria  suatu gas dikatakan ideal?

Jawab :

1.      Molekul – molekulnya tidak mempunyai volum

2.      Tidak ada reaksi antar molekulnya

3.      Hukum Newton tentang gerak berlaku



13.  Sebutkan Parameter yang menentukan keadaan gas.

Jawab :

1.      Volume

2.      Tekanan

3.      Suhu

14.  Sebutkan Persamaan gas ideal.

Jawab :     
PV = NRT




15.  Apa itu tekanan gas?

Jawab :

Gaya yang diberikan oleh gas pada satu satuan luas

1 comment:

Terimakasih atas komentarnya

Back to Top